21.8 C
Indonesia
Monday, October 20, 2025

Buy now

Dulu Gaspol di Aspal, Kini Ngebut di Sosial: Jejak Ferdyana Madaphi, S.H.

Karawang, Siapa sangka, sosok yang dulu akrab disapa Arab dengan dunia jalanan kini menjelma menjadi penggerak sosial? Ferdyana Madaphi, SH menapaki tikungan besar dalam hidupnya. Dari kerasnya aspal dan deru knalpot, kini ia gaspol di jalur pengabdian.

Sebelum menapaki jalur sosial, Ferdyana bukanlah orang baru dalam dunia organisasi. Ia dikenal sebagai pendiri sekaligus Ketua XTC Karawang periode 2002–2009. Dari komunitas jalanan, ia menumbuhkan jiwa kepemimpinan, solidaritas, dan keberanian. Perjalanan itu kemudian membawanya masuk ke dunia pergerakan mahasiswa, hingga menjadi aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta yang identik dengan kopiah hitam perjuangan.

Lulusan Universitas Bung Karno tahun 2007 ini kemudian menemukan arah baru di Karang Taruna Kabupaten Karawang. Di bawah kepemimpinan Dr (c) Dhani Sudirman, ST, SE, MM, Ferdyana dipercaya sebagai Wakil Bendahara Umum. Bukan sekedar jabatan, melainkan amanah untuk menjadi motor penggerak pemuda.

Jejaknya jelas terlihat. Dari terjun ke unit teknis Rescue Karang Taruna, panitia HUT Karang Taruna ke-65 & Bulan Bakti Karang Taruna 2025, Duta Pelajar Karang Taruna, hingga menjadi pelopor pelatihan kompetensi bersertifikat bagi pemuda. Tak henti-hentinya di situ, ia terjalin sinergi lintas instansi bersama Kemenag Karawang dalam promosi duta pelajar dan pendidikan karakter religius, serta Disnakertrans Karawang dalam pelatihan kompetensi dan peningkatan keterampilan kerja pemuda.

“Kalau dulu gaspol di aspal bikin adrenalin naik, sekarang gaspol di sosial bikin hati lebih tenang,” ujarnya.

Ia pun menyampaikan rasa terima kasihnya bisa bergabung dengan Karang Taruna: “Terima kasih kepada Ketua Umum Dr (c) Dhani Sudirman yang telah memberi kepercayaan dan menjadikan saya bagian dari keluarga besar Karang Taruna Karawang.”

Ferdyana juga mengingat pesan Bung Karno: “Berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncang dunia.” Bagi Ferdyana, itulah dasar bahwa pemuda adalah energi perubahan yang sesungguhnya.

Namun, ia tidak pernah melupakan akar masa lalunya. Dari dunia jalanan, Ferdyana masih menyimpan satu pepatah khas anak motor: “Di jalan kita belajar arti kebersamaan, di organisasi kita menemukan arti perjuangan.”

Kisah Ferdyana adalah bukti bahwa perubahan itu nyata. Dari anak jalanan, pendiri genk motor, hingga aktivis mahasiswa dan penggerak sosial, ia menegaskan: tikungan hidup bisa jadi jalan menuju makna.

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles