29.7 C
Indonesia
Thursday, October 23, 2025

Buy now

Karang Taruna Jabar Luncurkan Tiga Program Strategis di Usia ke-65: Dorong Kemandirian, Literasi, dan Ketahanan Pangan

Cimahi, kabarkarangtaruna.com– Karang Taruna Provinsi Jawa Barat merayakan Hari Jadi ke-65 dengan penuh semangat inovasi dan optimisme. Dalam momentum tasyakur yang berlangsung di Aula Dewi Sri Difabel, Komplek Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Jalan Jenderal Amir Machmud No. 331, Kelurahan Cigugur Tengah, Kota Cimahi, pada Kamis (23/10/2025), organisasi sosial ini meluncurkan tiga unit teknis baru dan menandatangani nota kesepahaman penting.

Acara tersebut menjadi titik awal bagi lahirnya Unit Teknis Agro Taruna Tani, Unit Teknis Karang Taruna Academy, dan media daring KabarKarangTaruna.com. Selain itu, Karang Taruna Jabar juga menjalin kerja sama strategis dengan KMP Taskin melalui program T1P4K (Tanam 1 Kali Panen 4 Kali) untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.

Sekretaris Karang Taruna Provinsi Jawa Barat, Heri Susanto, SE., MM., mewakili Ketua H. Ahmad Taufik, S.Pd.I., MM., menegaskan bahwa peluncuran ini bukan hanya seremoni, tetapi merupakan langkah nyata untuk mendorong kemandirian pemuda.

“Dalam rangka Tasyakuran HUT Karang Taruna ke-65, kami meluncurkan tiga unit teknis sekaligus. Selain itu, kami juga melakukan penandatanganan MoU dengan KMP Taskin untuk mendukung program ketahanan pangan nasional,” ujar Heri. Ia menambahkan, program ini sejalan dengan arah kebijakan Presiden Prabowo yang menekankan pentingnya swasembada pangan.

Menurutnya, Karang Taruna harus menjadi motor penggerak di daerah, terutama dalam menguatkan ekonomi lokal berbasis pemberdayaan. “Dirgahayu Karang Taruna ke-65. Semoga kita terus bergerak untuk kemandirian dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Ketua Unit Teknis Karang Taruna Academy, Imam Syafei, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa Karang Taruna kini tidak lagi hanya menjadi wadah kegiatan sosial, tetapi juga ruang untuk mencetak generasi muda produktif.

“Ketua Taufik dan Sekjen Heri menugaskan kami untuk bergerak melalui KabarKarangTaruna.com dan Karang Taruna Academy. Tujuannya jelas: meningkatkan kesejahteraan pemuda dan menekan angka pengangguran,” ujar Imam.

Ia menjelaskan, Karang Taruna Academy akan membuka kelas kewirausahaan digital marketing yang bekerja sama dengan berbagai perusahaan penyedia jasa pemasaran digital. Menariknya, program ini akan menyasar pemuda yang putus sekolah.

“Peserta tidak hanya mendapat pelatihan wirausaha, tetapi juga kesempatan memperoleh ijazah kesetaraan SD, SMP, dan SMA. Dengan begitu, mereka bisa melanjutkan pendidikan atau langsung bekerja,” jelas Imam.

Selain itu, Karang Taruna Academy juga meluncurkan kelas jurnalistik. Melalui platform KabarKarangTaruna.com, para kader akan dilatih menulis berita, rilis, dan artikel. Hasil karya mereka akan dipublikasikan, bahkan dikompilasi menjadi buku.

“Kelas jurnalistik ini bertujuan meningkatkan literasi di kalangan pemuda hingga tingkat RT dan RW. Kami ingin kader Karang Taruna menulis, berpikir kritis, dan berkontribusi untuk bangsa,” tambah Imam.

Tak hanya itu, Imam juga memperkenalkan kelas komisioner yang dirancang untuk menyiapkan kader Karang Taruna menghadapi seleksi komisioner di tingkat kabupaten, kota, maupun provinsi.

“Kami ingin pengurus Karang Taruna memiliki kesiapan karir dan kompetensi politik. Nantinya, kelas ini melibatkan para tokoh dan mantan komisioner Jawa Barat untuk berbagi pengalaman,” ujarnya.

Imam berharap, program akademik ini menjadi sarana nyata bagi pemuda untuk bertransformasi. “Karang Taruna harus bisa melahirkan generasi baru yang produktif, berdaya saing, dan berkontribusi untuk daerahnya,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Mudrikah, S.Ag., MM., Direktur Agro Taruna Tani Jawa Barat, menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan. Ia menegaskan bahwa sektor pertanian harus menjadi fokus penting bagi pemuda Karang Taruna.

“Terima kasih kepada Ketua dan Sekjen Karang Taruna Provinsi Jawa Barat atas amanah ini. Memang berat, tapi insya Allah kami siap menjalankannya dengan penuh tanggung jawab,” ucapnya.

Menurut Mudrikah, potensi sumber daya manusia Karang Taruna sangat besar dan tersebar hingga tingkat desa. Karena itu, sinergi dengan berbagai pihak menjadi hal penting untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.

“Kita tahu bahwa negara sedang fokus pada swasembada pangan. Program T1P4K yang baru saja kita MoU-kan bersama PT Tara merupakan langkah inovatif. Satu kali tanam, empat kali panen. Ini varietas baru hasil penelitian mendalam,” jelasnya.

Ia optimistis, Agro Taruna Tani akan menjadi motor penggerak di bidang pertanian berbasis pemuda. “Kami ingin membuktikan bahwa Karang Taruna bisa ambil bagian dari hulu ke hilir dalam sektor pangan. Mudah-mudahan Agro Taruna Tani mampu memberi warna baru untuk kemajuan Jawa Barat,” tegas Mudrikah.

Majelis Pertimbangan Karang Taruna Jawa Barat, Drs. H. Subchan Daragana, menilai bahwa keberadaan Karang Taruna sangat strategis di tengah bonus demografi. Ia menegaskan, potensi anak muda di Jawa Barat harus diolah menjadi kekuatan pembangunan.

“Karang Taruna ini organ negara, organ masyarakat, dan organ kita semua. Anak mudanya tersebar di seluruh desa dan kelurahan, bahkan hingga tingkat RW,” ungkap Subchan.

Ia menyebut, di Jawa Barat terdapat sekitar 58.000 RW, dan hampir semuanya memiliki kader Karang Taruna. “Posisi ini sangat strategis. Artinya, Karang Taruna bisa menjadi ujung tombak perubahan sosial,” katanya.

Subchan juga menekankan pentingnya nilai dan visi hidup bagi generasi muda. “Anak muda harus punya arah, punya kesiapan berproses. Pemerintah dan seluruh stakeholder harus mendukung Karang Taruna agar mereka bisa tumbuh menjadi pemimpin masa depan,” ujarnya.

Tasyakur HUT ke-65 ini menjadi refleksi perjalanan panjang Karang Taruna Jawa Barat. Dari organisasi sosial berbasis komunitas, kini berkembang menjadi wadah pemberdayaan ekonomi, pendidikan, dan sosial yang konkret.

Dengan hadirnya tiga unit teknis baru, Karang Taruna Jabar membuktikan keseriusannya untuk terus berinovasi. Sinergi antarprogram juga menjadi kunci agar gerakan sosial ini tidak berhenti di seremonial semata, tetapi benar-benar menyentuh masyarakat akar rumput.

Momentum peringatan ini menjadi simbol komitmen baru: *membangun kemandirian pemuda, memperkuat ketahanan pangan, dan menyiapkan generasi Karang Taruna yang adaptif terhadap zaman*.

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles