Cibinong – Karang Taruna Kabupaten Bogor telah selesai menggelar ekspose program 40 Kecamatan selama dua pekan di bulan Juli 2025.
Ketua Karang Taruna Kabupaten Bogor, Heri Gunawan menjelaskan, ekspose program itu merupakan landasan penting bagi para pengurus Katar Kecamatan saat menggelar kegiatan.
Heri menyampaikan, pada ekspose 40 Katar Kecamatan, dirinya mengimbau agar para pengurus fokus pada tiga hal atau tiga program prioritas.
“Ini dilaksanakan agar stimulus bantuan operasional kegiatan bisa benar-benar dirasakan dan berdampak pada masyarakat pemuda,” kata Heri.
Fokus pertama yakni Pelatihan Kepemimpinan Dasar Karang Taruna (PKD-KT) tingkat Kecamatan agar para pengurus Kecamatan hingga Desa bisa menjawab persoalan-persoalan sosial.
“Di PKD-KT ini akan fokus pada bagaimana menghadapi bonus demografi dan menyambut Indonesia Emas. Paling utama adalah peningkatan SDM agar para pengurus bisa berperan aktif membantu masyarakat,” jelas dia.
Ia menyebut, pada PKD-KT ini akan diikuti oleh 50 orang peserta di setiap Kecamatan yang diwakili oleh Karang Taruna Desa.
“Bayangkan jika setiap Kecamatan 50 orang dikali 40 Kecamatan, maka akan ada 2.000 pemuda yang memiliki kesadaran organisasi, memiliki jiwa kepemimpinan dan keterampilan,” kata dia.
Kedua yakni program usaha ekonomi produktif yang disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing. Heri menyebut, hampir seluruh Kecamatan memiliki potensi ekonomi produktif yang bisa dikembangkan.
“Kita bukan buat kegiatan baru, tapi memaksimalkan yang ada agar ekonomi atau bisnis yang dilakukan para pengurus bisa lebih maksimal dan lebih meluas lagi dampaknya,” jelas dia.
Bantuan modal usaha ekonomi produktif itu ditekankan kepada peningkatan lapangan kerja baru agar pengangguran di wilayah mereka bisa berkurang.
“Sehingga, Karang Taruna bisa membantu pemerintah dalam menekan angka pengangguran dengan kegiatan ini,” jelas dia.
Program terakhir yakni program prioritas yang disesuaikan dengan kebutuhan Karang Taruna di 40 Kecamatan. Sebab, kata dia, Karang Taruna Kecamatan memiliki fokus masing-masing dalam memaksimalkan peran mereka untuk masyarakat.
“Di program terkahir ini kita bebaskan, yang pasti kegiatannya harus memiliki dampak positif pada masyarakat di wilayah mereka,” tutup dia.
